fbpx

Penambahan populasi tanaman dengan Jajar Legowo

Indonesia memiliki sekitar 5 juta lahan sawah irigasi, yang merupakan protensi yang sangat besar untuk pengembangan padi menuju kedaulatan pangan. Namun kenyataannya produksi padi rata-rata perhektar masih jauh dari potensi beberapa varietas unggul yang dikeluarkan oleh pemerintah hanya berkisar antara 4 – 6 Ton/Ha Gabah kering panen, sedangkan beberapa varietas bisa menghasilkan sampai 12 ton/ha GKP.
Salah satu cara peningkatan produksi adalah dengan mengubah kebiasaan tanam dengan menggunakan sistem JAJAR LEGOWO
Sistem tanam ini sebenarnya sudah lama, namun sampai saatnya masih banyak petani yang enggan atau malas mengubah kebiasaan tanam mereka. salah satu faktornya adalah karena menurut petani sistem tanam jajar legowo ini sangat sulit di implementasikan, selain itu biaya tanam akan membengkak sehingga pengeluaran petani pada saat awal tanam sangat besar. Sedangkan pertanian kita masih sangat bergantung pada iklim, sehingga mereka khawatir akan rugi nantinya.

Pengertian jajar legowo

Sistem tanam jajar legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan
Sistem tanam jajar legowo kemudian berkembang untuk mendapatkan hasil panen yang lebih tinggi dibanding sistem tegel melalui penambahan populasi. Selain itu juga mempermudah pada saat pengendalian hama, penyakit, gulma, dan juga pada saat pemupukan dan panen.

Keunggulan Jajar Legowo

Sistem tanam jajar legowo memiliki keunggulan yakni :
  • meningkatkan populasi tanaman per satuan luas, sehingga berpeluang meningkatkan produksi.
  • mudah dalam pengelolaan tanaman seperti pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, kemudian memudahkan pergerakan petani di lapang karena adanya ruang kosong,
  • Tampilan atau Estetika pertanaman menarik.
Baca juga :  Asuransi pertanian, sebuah solusi menghadapi musim tak menentu
Pada umumnya, varietas padi pada kondisi jarak tanam sempit akan mengalami penurunan kualitas pertumbuhan, seperti jumlah anakan dan malai yang lebih sedikit, panjang malai yang lebih pendek, dan tentunya jumlah gabah per malai berkurang dibandingkan pada kondisi jarak tanam lebar (potensial). Fakta di lapang membuktikan bahwa penampilan individu tanaman padi pada jarak tanam lebar lebih bagus dibandingkan dengan jarak tanam rapat.

Penyebab rendahnya produktivitas pada jarak tanam rapat

  1. varietas umumnya akan tumbuh tidak optimal apabila menerima sinar yang rendah akibat adanya persaingan antar individu tanaman dalam jarak tanam rapat.
  2. terjadinya kahat hara tertentu terutama N, P dan K serta air akibat pertanaman yang rapat, perakaran yang intensif sehingga pengurasan hara juga intensif.
  3. terjadinya serangan penyakit endemik setempat, akibat kondisi iklim mikro yang menguntungkan bagi perkembangan penyakit pada jarak tanam rapat.
Sistem tanam jajar legowo pada arah barisan tanaman terluar memberikan ruang tumbuh yang lebih longgar sekaligus populasi yang lebih tinggi. Dengan sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih baik untuk pertanaman. Selain itu, upaya penanggulangan gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Sistem jajar legowo membuat suatu rekayasa teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman lebih dari 160.000 per hektar. Penerapan Jajar Legowo selain meningkatkan populasi pertanaman, juga mampu menambah kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara disekeliling tanaman pingir sehingga tanaman dapat berfotosintesa lebih baik.
Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik, mengingat pada sistem tanam jajar legowo terdapat ruang terbuka seluas 25-50%, sehingga tanaman dapat menerima sinar matahari secara optimal yang berguna dalam proses fotosintesis.
Penerapan sistem tanam jajar legowo disarankan menggunakan jarak tanam (25×25) cm antar rumpun dalam baris; 12,5 cm jarak dalam baris; dan 50 cm sebagai jarak antar barisan/lorong atau ditulis (25×12,5×50) cm. Hindarkan penggunaan jarak tanam yang sangat rapat, misalnya (20×20) cm, karena akan menyebabkan jarak dalam baris sangat sempit.

Jenis-jenis sistem tanam Jajar Legowo

  • Jajar Legowo 2:1 – Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
  • Jajar Legowo 3:1 – Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
  • Jajar Legowo 4:1 – setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
Baca juga :  Penggerek Batang Hama No 1 di Tanaman Padi
Bahkan di beberapa tempat banyak yang menerapkan sistem tanam jajar legowo 5:1, 6:1 sampai dengan 12 : 1.
Namun berdasarkan beberapa pengalaman petani di lapangan dari berbagai jenis jajar legowo ini tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1.

Peningkatan populasi dengan Jajar Legowo

secara umum rumus peningkatan jumlah populasi tanaman padi dapat dilihat dengan rumus 100% X 1 : ( 1 + jumlah legowo)
Sebagai Contoh,
Jika Legowo 2:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 2) = 33,3 %
Jika Legowo 3:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 3) = 25 %
Jika Legowo 4:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 4) = 20 %
Jika Legowo 5:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 5) = 16,7 %
Jika Legowo 6:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 6) = 14,3 %
Jadi bisa kita lihat berdasarkan rumus di atas semakin banyak tanaman dalam jajar tanaman legowo maka persentasi kenaikan jumlah populasi semakin berkurang, sehingga yang paling tepat untuk meningkatkan produksi adalah dengan menggunakan jajar legowo 2:1, 3:1 atau 4:1.

Originally posted 2021-10-19 03:38:27.